Bassist Pino Palladino

Pino Palladino adalah seorang bassist, komposer, dan produser asal Wales yang terkenal dengan gaya bermain bass fretless yang melodi dan ekspresif. Ia telah berkolaborasi dengan banyak musisi dan grup musik seperti Paul Young, Gary Numan, The Who, John Mayer, D’Angelo, Erykah Badu, Adele, Ed Sheeran, dan banyak lagi. Ia juga telah merilis beberapa album solo dan memenangkan beberapa penghargaan.

Awal Karier

Pino Palladino lahir pada tanggal 17 Oktober 1957 di Cardiff, Wales. Nama aslinya adalah Giuseppe Henry Palladino. Ia mulai belajar bermain gitar pada usia 14 tahun dan beralih ke bass pada usia 17 tahun. Ia terinspirasi oleh bassist seperti James Jamerson, Jaco Pastorius, Anthony Jackson, Rocco Prestia, dan Bernard Edwards. Ia juga belajar bermain keyboard dan perkusi.

Pada awal tahun 1980-an, ia mulai tampil di klub-klub lokal bersama band-band seperti Juice, The Eyes of Blue, The Flaming Mussolinis, dan The Q Tips. Ia juga menjadi anggota dari The Fabulous Poodles, sebuah grup musik yang beraliran new wave dan rockabilly. Pada tahun 1983, ia mendapat kesempatan untuk bermain untuk penyanyi pop Inggris Paul Young yang sedang mencari bassist baru. Ia kemudian menjadi anggota tetap band Young dan berkontribusi dalam penulisan lagu-lagu seperti “Wherever I Lay My Hat (That’s My Home)”, “Every Time You Go Away”, “Come Back and Stay”, dan “I’m Gonna Tear Your Playhouse Down”. Ia juga memperkenalkan gaya bermain bass fretless yang melodi dan ekspresif dengan menggunakan efek chorus.

Kolaborasi dengan The Who

Salah satu kolaborasi paling prestisius dalam karier Pino Palladino adalah dengan grup musik rock legendaris The Who. Ia pertama kali bertemu dengan gitaris Pete Townshend pada tahun 1985 saat ia sedang merekam album solo pertamanya yang berjudul White City: A Novel. Ia kemudian menjadi teman baik dengan Townshend dan sering bermain bersama di studio dan panggung.

Pada tahun 2002, ia diminta oleh Townshend untuk menggantikan bassist John Entwistle yang meninggal secara mendadak sebelum tur Amerika Serikat The Who. Ia kemudian menjadi anggota tetap grup tersebut dan berkontribusi dalam penulisan lagu-lagu seperti “Real Good Looking Boy”, “It’s Not Enough”, “Black Widow’s Eyes”, dan “Tea & Theatre”. Ia juga memperkenalkan gaya bermain bass fretless yang lebih dinamis dan variatif dengan menggunakan efek-efek seperti wah-wah, flanger, octave divider Baik, saya akan melanjutkan kontennya. Ini adalah hasilnya: , dan distortion.

Karier Solo

Selain berkolaborasi dengan musisi dan grup musik lain, Pino Palladino juga memiliki karier solo yang kreatif. Ia merilis album solo pertamanya yang berjudul Music from the Adventures of Pinocchio pada tahun 1996. Album ini merupakan album soundtrack untuk film animasi The Adventures of Pinocchio yang dibintangi oleh Martin Landau dan Jonathan Taylor Thomas. Album ini menampilkan gaya musik yang berfokus pada kemampuan bermain bass Palladino dengan menggunakan berbagai efek dan teknik. Album ini juga menampilkan kolaborasi dengan musisi-musisi seperti Steve Winwood, Phil Collins, Brian May, dan Eric Clapton.

Album solo kedua Palladino yang berjudul Notes with Attachments dirilis pada tahun 2021. Album ini merupakan album kolaboratif dengan produser dan multi-instrumentalis Blake Mills. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih eksperimental dan eklektik dengan pengaruh dari jazz, folk, world, dan elektronik. Album ini juga menampilkan kolaborasi dengan musisi-musisi seperti Chris Dave, Sam Gendel, Larry Goldings, Rob Moose, dan Marcus Strickland.

Proyek-Proyek Lain

Selain menjadi bassist, komposer, dan produser, Pino Palladino juga terlibat dalam berbagai proyek lain di bidang musik dan sosial. Ia telah membuat musik untuk beberapa film seperti About a Boy (2002), Alfie (2004), The Pursuit of Happyness (2006), The Soloist (2009), dan The Lady in the Van (2015). Ia juga menjadi bintang tamu untuk beberapa acara televisi seperti Later… with Jools Holland (1996-2018), Saturday Night Live (2003-2018), The Tonight Show Starring Jimmy Fallon (2014-2018), dan The Late Late Show with James Corden (2015-2018).

Pino Palladino juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Ia menjadi pendukung dari Teenage Cancer Trust, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan bantuan kepada remaja yang menderita kanker. Ia juga menjadi mentor untuk The Who’s Roger Daltrey Scholarship Fund, sebuah program yang memberikan beasiswa kepada siswa-siswa yang ingin belajar musik di universitas. Ia juga sering mengajar dan memberi masterclass di berbagai sekolah musik dan universitas seperti Berklee College of Music, Musicians Institute, Bass Collective, dan Royal Academy of Music.

Penghargaan dan Pengaruh

Pino Palladino telah menerima banyak penghargaan dan pengakuan atas karya-karyanya di dunia musik. Ia telah memenangkan dua Grammy Award untuk Best Pop Vocal Album (“Back to Black” bersama Amy Winehouse pada tahun 2008) dan Best R&B Album (“Black Messiah” bersama D’Angelo and The Vanguard pada tahun 2016). Ia juga telah dinominasikan untuk tiga Grammy Award lainnya.

Pino Palladino juga telah mendapatkan penghargaan lain seperti Bass Player Magazine’s Reader’s Poll untuk Best Bassist (1990-1991), Mojo Magazine’s Honours List untuk Best Musician (2007), Ivor Novello Award untuk Outstanding Contribution to British Music (bersama Paul Young pada tahun 2010), dan Bass Player Magazine’s Lifetime Achievement Award (2017). Ia juga telah masuk ke dalam beberapa hall of fame seperti Welsh Music Hall of Fame (2000), Bass Player Magazine’s Hall of Fame (2007), Musicians Hall of Fame and Museum (bersama The Who pada tahun 2008), dan Rock and Roll Hall of Fame (bersama The Who pada tahun 2012).

Pino Palladino juga telah memberikan pengaruh yang besar bagi generasi bassist selanjutnya. Banyak bassist yang mengagumi dan meniru gaya bermainnya seperti John Paul Jones.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *